Putu Mayang

Putu Mayang Kue Tradisional Betawi Manis

Read Time:4 Minute, 57 Second

Putu Mayang adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang memiliki ciri khas warna-warni cerah dan tekstur kenyal. Kue ini sangat populer di kalangan masyarakat Betawi (Jakarta), namun juga dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dengan variasi cara penyajian dan bahan. Dengan tampilan yang cantik dan rasa yang manis, sering kali disajikan pada acara-acara khusus, seperti perayaan, arisan, atau sebagai camilan tradisional yang menyenangkan.

Kue ini terbuat dari tepung beras yang diberi warna menggunakan pewarna alami dan disajikan dengan siraman kuah santan manis. Kehadiran kuah santan ini memberikan rasa gurih yang seimbang dengan rasa manis dari kue, menciptakan harmoni rasa yang sangat lezat. Selain itu, bentuknya yang mirip dengan mie atau tali mayang yang melingkar membuat kue ini mudah dikenali.

Asal Usul Putu Mayang

makanan ini adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang berasal dari Betawi, meskipun kini dapat ditemukan hampir di seluruh Indonesia, terutama pada daerah yang memiliki pengaruh budaya Melayu atau Betawi. Nama “Putu” sendiri merujuk pada teknik pembuatan kue yang menggunakan kukusan atau “pitu” dalam bahasa Betawi, yang berarti kukusan. Sedangkan “Mayang” merujuk pada bentuk kue yang menyerupai anyaman atau untaian tali yang indah, mirip dengan “mayang” yang berarti tangkai kelapa dalam bahasa Betawi.

Kue ini telah menjadi bagian dari kuliner masyarakat Betawi sejak lama, dan hingga saat ini, tetap dipertahankan sebagai salah satu makanan khas Jakarta. Selain itu, sering kali menjadi simbol tradisi dan budaya, dan masih banyak dijajakan di pasar-pasar tradisional atau di acara-acara budaya.

Bahan dan Cara Membuat

menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti tepung beras, santan, dan pewarna alami. Meskipun cara membuatnya cukup sederhana, kue ini membutuhkan ketelatenan dalam menyusun bentuk dan mengukusnya. Berikut adalah bahan-bahan dan cara pembuatan yang khas:

Bahan Utama:

  1. Tepung Beras: Tepung beras adalah bahan utama dalam pembuatan nya memberikan tekstur kenyal dan elastis pada kue.
  2. Santan Kelapa: Santan kelapa digunakan untuk memberikan rasa gurih pada kuah yang disiramkan di atas nya. Santan juga memberikan kelembutan pada kue.
  3. Gula Pasir: Gula pasir digunakan untuk memberikan rasa manis pada kue dan kuah santan.
  4. Pewarna Makanan Alami: Pewarna alami seperti daun pandan (untuk warna hijau), air bunga telang (untuk warna biru), atau air suji (untuk warna merah) digunakan untuk memberi warna-warni cerah pada kue.
  5. Daun Pandan: Daun pandan digunakan untuk memberikan aroma khas yang harum pada kuah santan.
  6. Air: Untuk membuat adonan tepung beras menjadi kalis dan mudah dicetak.

Cara Membuat :

  1. Membuat Adonan : Campurkan tepung beras dengan air secukupnya dan aduk hingga rata. Tambahkan sedikit garam dan pewarna makanan sesuai selera untuk mendapatkan warna-warna cerah. Pastikan adonan cukup kental dan bisa dipadatkan.
  2. Membuat Kuah Santan: Rebus santan kelapa dengan sedikit daun pandan dan gula pasir. Aduk terus hingga santan mendidih dan gula larut sempurna. Jangan sampai santan pecah atau terpisah minyaknya. Setelah matang, angkat dan biarkan sedikit mendingin.
  3. Membuat Bentuk Mayang: Ambil adonan tepung beras yang sudah diberi pewarna, lalu masukkan ke dalam cetakan. Cetakan tradisional biasanya berbentuk silinder kecil dengan lubang-lubang kecil di dalamnya. Adonan diletakkan dalam cetakan, kemudian dikukus dalam kukusan yang sudah dipanaskan selama 15-20 menit hingga matang dan kenyal.
  4. Menyusun dan Menyajikan: Setelah matang, angkat dan susun di atas piring. Siramkan kuah santan yang sudah disiapkan di atasnya. siap disajikan dalam keadaan hangat.

Cita Rasa Putu Mayang

Cita rasa Putu Mayang sangat khas dengan perpaduan rasa manis dan gurih. Kue yang kenyal dan lembut memberikan sensasi yang menyenangkan ketika digigit. Siraman kuah santan yang gurih dan sedikit manis memberikan keseimbangan rasa yang sempurna, menjadikan kue ini sangat cocok dinikmati sebagai camilan sore atau penutup makan.

Karena dibuat dari tepung beras dan santan kelapa, memiliki rasa yang ringan namun cukup mengenyangkan. Kehadiran warna-warna cerah pada kue ini juga menambah daya tariknya, membuatnya sangat menggugah selera.

Variasi Putu Mayang

Meskipun Putu Mayang tradisional menggunakan bahan-bahan dasar seperti tepung beras dan santan, ada beberapa variasi yang bisa ditemukan, di antaranya:

  1. Putu Mayang dengan Berbagai Warna: Putu Mayang dapat diberi berbagai warna menggunakan pewarna alami seperti air daun pandan (untuk warna hijau), air bunga telang (untuk warna biru), atau air suji (untuk warna merah). Variasi warna ini membuat Putu Mayang terlihat lebih menarik, terutama saat disajikan di acara-acara tertentu.
  2. Putu Mayang dengan Tambahan Kelapa Parut: Beberapa orang menambahkan kelapa parut yang disangrai di atas Putu Mayang sebagai topping, memberikan rasa gurih dan tekstur yang lebih kaya.
  3. Putu Mayang dengan Rasa Lain: Di beberapa tempat, Putu Mayang diberi tambahan bahan perasa seperti pandan atau kelapa untuk memberikan rasa yang lebih beragam. Beberapa variasi juga bisa menambahkan air gula merah untuk memberikan rasa manis yang lebih kaya.

Manfaat Kesehatan Putu Mayang

Meskipun Putu Mayang merupakan makanan manis, kue ini terbuat dari bahan-bahan alami yang relatif sehat, terutama karena menggunakan santan kelapa dan tepung beras. Berikut adalah beberapa manfaat dari bahan-bahan utama Putu Mayang:

  1. Santan Kelapa: Santan mengandung lemak sehat yang baik untuk tubuh, meskipun mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam jumlah sedang, santan dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh.
  2. Tepung Beras: Tepung beras merupakan sumber karbohidrat yang dapat memberikan energi bagi tubuh. Bahan ini mudah dicerna dan cocok untuk mereka yang sensitif terhadap gluten.
  3. Pewarna Alami: Pewarna alami yang digunakan pada Putu Mayang, seperti air daun pandan dan air bunga telang, memberikan warna yang menarik dan memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti meningkatkan pencernaan dan memberikan efek menenangkan.

Namun, karena Putu Mayang mengandung gula pasir dan santan yang cukup tinggi kalori, disarankan untuk mengonsumsinya dalam porsi yang wajar, terutama bagi mereka yang sedang menjaga berat badan atau kadar gula darah.

Penutup

Putu Mayang adalah kue tradisional Betawi yang menyenangkan dan menggugah selera. Dengan tekstur kenyal, rasa manis, dan siraman kuah santan yang gurih, Putu Mayang menjadi salah satu camilan favorit yang cocok dinikmati kapan saja. Warna-warna cerah yang menghiasi kue ini juga memberikan daya tarik tersendiri, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk acara spesial atau sekadar menikmati waktu santai bersama keluarga. Jika Anda mengunjungi Jakarta atau daerah lain di Indonesia, pastikan untuk mencicipi Putu Mayang dan merasakan kelezatannya yang khas!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Asinan Betawi Previous post Asinan Betawi Segarnya Kuliner Khas Jakarta
Bolu Meranti Next post Bolu Meranti Camilan Legendaris di Medan