Kuih Kapit

Kuih Kapit: Kue Kering Renyah dengan Sentuhan Tradisional

Read Time:3 Minute, 0 Second

Kuih kapit, atau yang lebih dikenal sebagai kue serabi di beberapa daerah, adalah salah satu jenis kue kering tradisional yang sangat populer di Indonesia, terutama saat perayaan Hari Raya seperti Idul Fitri dan Natal. Dengan bentuknya yang tipis, renyah, dan rapuh, serta rasa yang manis dan gurih, selalu menjadi camilan favorit banyak orang. Selain rasanya yang enak, juga memiliki tampilan yang menarik dengan lapisan tipis yang berbentuk seperti kipas atau daun.

Sejarah Kuih Kapit

sudah dikenal luas di Indonesia sejak zaman dahulu. Kue ini merupakan salah satu warisan kuliner dari zaman kolonial yang berkembang pesat di kalangan masyarakat Melayu dan Tionghoa. Pada mulanya, dibuat dengan menggunakan cetakan besi yang dipanaskan di atas api, mirip dengan cara membuat wafer atau kue kering lainnya.

Pada zaman kolonial, sering disajikan dalam berbagai acara besar, baik itu perayaan keagamaan maupun perayaan keluarga. Hingga kini, tetap menjadi salah satu kue yang wajib ada di meja makan saat Hari Raya, berfungsi sebagai kue penyambut tamu atau sebagai camilan ringan yang nikmat.

Proses Pembuatan Kuih Kapit

Proses pembuatan memerlukan ketelatenan, meskipun bahannya cukup sederhana. Bahan utama yang digunakan adalah tepung terigu, telur, gula, dan sedikit air. Campuran bahan-bahan ini kemudian diaduk hingga rata dan dituang ke dalam cetakan yang telah dipanaskan. Setelah adonan dituangkan, cetakan ditutup dan dipanggang selama beberapa detik hingga adonan mengeras dan berwarna kecokelatan.

Biasanya, memiliki bentuk seperti kipas atau daun yang indah, tetapi ada juga yang berbentuk gulungan tipis. Ketika sudah matang akan mengeluarkan aroma manis yang menggoda. Selain itu, tekstur yang sangat renyah dan tipis membuatnya sangat mudah hancur begitu digigit, memberikan sensasi tersendiri saat menikmatinya.

Variasi Kuih Kapit

Meskipun tradisional biasanya terbuat dari bahan dasar tepung, telur, dan gula, kini sudah banyak variasi yang dikembangkan. Beberapa orang menambahkan bahan-bahan seperti kelapa parut, cokelat, atau bahkan keju untuk memberikan rasa yang lebih bervariasi. Ada juga yang menambahkan pewarna alami untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik.

Pada beberapa daerah, sering diberi isi di tengahnya, seperti selai atau kacang, yang menambah cita rasa khas. Namun, versi tradisionalnya tetap menjadi favorit banyak orang karena kesederhanaan dan kelembutannya.

Testimoni Kuih Kapit

Dewi, 32 tahun, Jakarta:
“Kuih kapit selalu menjadi kue favorit saya saat Lebaran. Rasanya yang renyah dan manis itu selalu membuat saya ingin terus makan. Saya biasa membuat sendiri di rumah, dan saya suka bereksperimen dengan menambahkannya sedikit kelapa parut. Setiap kali ada acara keluarga, pasti selalu disajikan, karena kue ini memang tak pernah gagal menggugah selera!”

Andi, 27 tahun, Bandung:
“Saya pertama kali mencoba saat berkunjung ke rumah teman yang sedang merayakan Idul Fitri. Rasanya enak banget, renyah dan manis, dengan aroma yang menggoda. Sejak itu, saya jadi sering membeli saat Hari Raya. Saya juga suka dengan bentuknya yang unik, seperti kipas kecil yang cantik. Kuih kapit memang menjadi bagian dari tradisi yang sangat saya nikmati.”

Siti, 45 tahun, Surabaya:
“Saya sudah mengenal kuih kapit sejak kecil, karena orang tua saya sering membuatnya untuk menyambut tamu di rumah. Selain rasanya yang enak, saya juga suka dengan teksturnya yang sangat ringan dan rapuh. Kuih kapit sangat cocok dinikmati dengan secangkir teh hangat di sore hari. Bagi saya, kuih kapit adalah kue yang tidak pernah bosan untuk dimakan!”

Kesimpulan

Kuih kapit adalah salah satu kue tradisional yang tak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat kental. Dengan tekstur yang renyah, rasa manis yang pas, dan bentuk yang unik, kuih kapit menjadi camilan istimewa di setiap perayaan. Baik dibuat sendiri di rumah atau dibeli dari pasar tradisional, kuih kapit tetap memikat hati banyak orang. Jika Anda belum pernah mencobanya, kini saatnya untuk menikmati kue ini dan merasakan kelezatannya yang legendaris!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bubur Sumsum Previous post Bubur Sumsum Hidangan Manis yang Menggugah Selera
kroket Next post Kroket Camilan Renyah yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu